Jumat, 11 Januari 2013

KAPITALISME VS KOPERASI


KOPERASI DAN KAPITALISME

Seperti yang telah kita ketahui koperasi merupakan badan usaha yang di dirikan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan  dengan tujuan mensejahterakan anggotanya dengan sistim bagi hasil. Koperasi sendiri merupakan badan usaha yang akrab di kalangan masyarakat kecil, karena koperasi senantiasa membantu usaha-usaha kecil dengan cara memberikan modal dengan bunga yang cenderung kecil dan tidak rumit seperti di bank.
Bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan gotong-royong.yang dipraktekkan oleh nenek moyangnya. Kebiasaan bersifat nonprofit ini merupakan input untuk Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang dijadikan dasar/pedoman pelaksanaan Koperasi.
            Koperasi sendiri mendapat dukungan dan sekaligus di atur oleh pemerintah dalam undang-undang walaupun koperasi adalah badan usaha swasta. Dalam keanggotaannya koperasi terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan dapat memenuhi kewajiban serta tanggung jawab sebagai anggota. Di Indonesia koperasi sering kali di pandang sebelah mata karena memang di dirikan oleh segelintir orang tanpa modal yang terlalu besar. Tapi di samping itu, koperasi juga sangat berperan aktif membantu perekonomian rakyat kecil.
            Koperasi di Indonesia kini sulit berkembang karena maraknya kapitalisme yang menguasai perekonomian di Indonesia. Seperti yang di kutip dari situs berita ekonomi ‘bisnis-kti.com’. intrusi kapitalisme menjadi penghambat majunya koperasi di Indonesia sehingga tidak bias berkembang dengan baik.

APA ITU KAPITALISME ?

            Kata kapitalisme sendiri sudah akrab di telinga kita, tapi belum tentu kita mengerti apa itu kapitalisme. Kapitalisme di ambil dari kata ‘capital’ yang berarti modal, dan ‘isme’ yang berarti suatu aliran atau paham. Hampir semua Negara di seluruh dunia menerapkan paham kapitalisme termasuk juga Indonesia.
Kapitalisme adalah suatu model produksi yang didasari produksi komoditas sistematik dan terkait produksi di bawah pengaruh modal-produksi, baik untuk ditukarkan maupun keuntungan berdasar pada eksploitasi kerja. Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang berasaskan kepemilikan pribadi, yaitu penguasaan alat-alat produksi seperti industri dan sumber daya alam maupun modal yang kemudian mempunyai hubungan-hubungan produksi serta melibatkan kelas tak bermilik untuk dijadikan sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat.
Mencermati bahwa berbagai penemuan di bidang teknologi (revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru, yaitu tatanan dunia ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal ( kapitalisme ).
Kapitalisme merupakan sebuah sistem produksi, distribusi, dan pertukaran dimana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan kembali oleh pemilik pribadi untuk  memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Paham atau sistem kapitalis mempunyai sifat dan watak seperti eksploitasi, akumulasi, dan ekspansi. Sifat eksploitasi dalam sistem kapitalis yakni untuk menciptakan laba yang sebesar-besarnya.
            Mereka akan memanfaatkan tenaga karyawan/buruh untuk menghasilkan sebuah barang produksi yang bernilai tinggi. Namun di sisi lain hal itu tidak diimbangi dengan pemberian upah pada buruh. Padahal, buruhlah yang menghasilkan barang produksi bernilai tinggi itu. Bahasa kasarnya bisa disebut begini, keringat buruh diperas habis-habisan sementara masalah upah mereka tekan sedalam-dalamnya.

            Kapitalisme juga sebuah sistem yang didisain untuk mendorong ekspansi komersial melewati batas-batas lokal menuju skala nasional dan internasional. Pengusaha kapitalis mempelajari pola-pola perdagangan internasional di mana pasar berada dan kemudian bagaimana memanipulasi pasar untuk keuntungan mereka.

APA EFEK KAPITALISME ?

Kapitalisme yang cenderung membuat orang menjadi egois dan tidak memikirkan orang lain dalam berbisnis tentu saja bertolak belakang dengan system koperasi yang menggunakan bagi hasil dengan system kekeluargaan untuk para anggota nya.
Hasil kajian riset Kelompok Studi Perdesaan Universitas Indonesia menemukan bahwa “intrusi kapitalisme” yang kian mendalam adalah salah satu faktor paling utama mengapa koperasi di Indonesia belum bisa berkembang dengan baik.
Masa kini orang-orang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan terlepas dari kepentingan masyarakat. Partisipasi masyarakat untuk memperjuangkan kepentingan bersama turun drsastis seiring maraknya kapitalisme dan demokrasi liberalism yang terjadi di Indonesia.
Kemudian, hal yang paling utama juga yakni basis dari struktur sosial masyarakat yang sangat lemah.
Contoh apabila petani tidak lagi memiliki lahan untuk di garap, maka apa yang akan mereka lakukan apabila pekerjaan mereka tidak lagi memiliki lahan yang bias di gunakan ? sama hal nya bagi nelayan-nelayan kecil yang tidak memiliki perahu untuk melaut, mereka hanya bias bekerja di perahu-perahu milik orang lain, dan itu pun lahannya terbatas, apabila mereka harus menyewa kapal, mereka harus membayar biaya sewa dan belum tentu mendapatkan keuntungan dari hasil tangkapannya.
Sedangkan faktor yang terakhir, kata dia, adalah kebijakan pemerintah seharusnya sinergis jika mereka sungguh-sungguh ingin memajukan perekonomian masyarakat Indonesia khususnya kelas bawah.

Dulu dikenal kementerian yang menangani masalah perekonomian masyarakat dengan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Perdesaan. Kemudian ada Menteri Distribusi, Menteri Produksi.

Sebenarnya, kadang-kadang para pengambil kebijakan di negara kita ini sangat sering a-historis, sehingga lebih senang mengimpor kebijakan dari luar ketimbang menggali dari sejarah dan masyarakat kita sendiri,

Hambatan Koperasi antara lain disebabkan oleh kesadaran masyarakat terhadap koperasi masih rendah sehingga beranggapan bahwa koperasi itu tidak bisa besar dan sebagainya  Kebersamaan  adalah kunci sukses dalam berkoperasi. Kesadaran masyarakat dapat menyelamatkan koperasi kita dari keterpurukan perekonomian Negara ini. Kita sebagai masyarakat tidak seharusnya mengabaikan keberadaan koperasi, sebagai generasi penerus bangsa, saya berharap perekonomian Negara ini bias selamat dari kapitalisme dengan kesadaran seluruh rakyat di Indonesia.

Rakyat kuat maka negara selamat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar