KOPERASI DAN KAPITALISME
Seperti yang telah kita ketahui koperasi merupakan badan
usaha yang di dirikan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya
dengan sistim bagi hasil. Koperasi sendiri merupakan badan usaha yang akrab di
kalangan masyarakat kecil, karena koperasi senantiasa membantu usaha-usaha
kecil dengan cara memberikan modal dengan bunga yang cenderung kecil dan tidak
rumit seperti di bank.
Bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan
gotong-royong.yang dipraktekkan oleh nenek moyangnya. Kebiasaan bersifat
nonprofit ini merupakan input untuk Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang dijadikan dasar/pedoman
pelaksanaan Koperasi.
Koperasi sendiri mendapat dukungan
dan sekaligus di atur oleh pemerintah dalam undang-undang walaupun koperasi
adalah badan usaha swasta. Dalam keanggotaannya koperasi terbuka bagi siapa
saja yang ingin bergabung dan dapat memenuhi kewajiban serta tanggung jawab
sebagai anggota. Di Indonesia koperasi sering kali di pandang sebelah mata
karena memang di dirikan oleh segelintir orang tanpa modal yang terlalu besar. Tapi
di samping itu, koperasi juga sangat berperan aktif membantu perekonomian
rakyat kecil.
Koperasi di Indonesia kini sulit
berkembang karena maraknya kapitalisme yang menguasai perekonomian di Indonesia.
Seperti yang di kutip dari situs berita ekonomi ‘bisnis-kti.com’. intrusi
kapitalisme menjadi penghambat majunya koperasi di Indonesia sehingga tidak bias
berkembang dengan baik.
APA ITU KAPITALISME ?
Kata kapitalisme sendiri sudah akrab
di telinga kita, tapi belum tentu kita mengerti apa itu kapitalisme. Kapitalisme
di ambil dari kata ‘capital’ yang berarti modal, dan ‘isme’ yang berarti suatu
aliran atau paham. Hampir semua Negara di seluruh dunia menerapkan paham
kapitalisme termasuk juga Indonesia.
Kapitalisme adalah suatu model produksi yang didasari
produksi komoditas sistematik dan terkait produksi di bawah pengaruh
modal-produksi, baik untuk ditukarkan maupun keuntungan berdasar pada
eksploitasi kerja. Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang berasaskan
kepemilikan pribadi, yaitu penguasaan alat-alat produksi seperti industri dan
sumber daya alam maupun modal yang kemudian mempunyai hubungan-hubungan
produksi serta melibatkan kelas tak bermilik untuk dijadikan sebagai pengawas
dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat.
Mencermati bahwa berbagai penemuan di bidang teknologi
(revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru, yaitu tatanan dunia
ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal
( kapitalisme ).
Kapitalisme merupakan sebuah sistem produksi, distribusi, dan
pertukaran dimana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan kembali oleh
pemilik pribadi untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Paham
atau sistem kapitalis mempunyai sifat dan watak seperti eksploitasi, akumulasi,
dan ekspansi. Sifat eksploitasi dalam sistem kapitalis yakni untuk menciptakan
laba yang sebesar-besarnya.
Mereka akan memanfaatkan tenaga
karyawan/buruh untuk menghasilkan sebuah barang produksi yang bernilai tinggi.
Namun di sisi lain hal itu tidak diimbangi dengan pemberian upah pada buruh.
Padahal, buruhlah yang menghasilkan barang produksi bernilai tinggi itu. Bahasa
kasarnya bisa disebut begini, keringat buruh diperas habis-habisan sementara
masalah upah mereka tekan sedalam-dalamnya.
Kapitalisme
juga sebuah sistem yang didisain untuk mendorong ekspansi komersial melewati
batas-batas lokal menuju skala nasional dan internasional. Pengusaha kapitalis
mempelajari pola-pola perdagangan internasional di mana pasar berada dan
kemudian bagaimana memanipulasi pasar untuk keuntungan mereka.
APA EFEK KAPITALISME
?
Kapitalisme yang cenderung membuat orang menjadi egois dan
tidak memikirkan orang lain dalam berbisnis tentu saja bertolak belakang dengan
system koperasi yang menggunakan bagi hasil dengan system kekeluargaan untuk
para anggota nya.
Hasil kajian riset Kelompok Studi Perdesaan Universitas
Indonesia menemukan bahwa “intrusi kapitalisme” yang kian mendalam adalah salah
satu faktor paling utama mengapa koperasi di Indonesia belum bisa berkembang
dengan baik.
Masa kini orang-orang lebih mengutamakan kepentingan pribadi
dan terlepas dari kepentingan masyarakat. Partisipasi masyarakat untuk
memperjuangkan kepentingan bersama turun drsastis seiring maraknya kapitalisme
dan demokrasi liberalism yang terjadi di Indonesia.
Kemudian, hal yang paling utama juga yakni basis dari
struktur sosial masyarakat yang sangat lemah.
Contoh apabila petani tidak lagi memiliki lahan untuk di
garap, maka apa yang akan mereka lakukan apabila pekerjaan mereka tidak lagi
memiliki lahan yang bias di gunakan ? sama hal nya bagi nelayan-nelayan kecil
yang tidak memiliki perahu untuk melaut, mereka hanya bias bekerja di
perahu-perahu milik orang lain, dan itu pun lahannya terbatas, apabila mereka
harus menyewa kapal, mereka harus membayar biaya sewa dan belum tentu
mendapatkan keuntungan dari hasil tangkapannya.
Sedangkan faktor yang terakhir, kata dia, adalah kebijakan
pemerintah seharusnya sinergis jika mereka sungguh-sungguh ingin memajukan
perekonomian masyarakat Indonesia khususnya kelas bawah.
Dulu dikenal kementerian yang menangani masalah perekonomian
masyarakat dengan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Perdesaan. Kemudian
ada Menteri Distribusi, Menteri Produksi.
Sebenarnya, kadang-kadang para pengambil kebijakan di negara
kita ini sangat sering a-historis, sehingga lebih senang mengimpor kebijakan
dari luar ketimbang menggali dari sejarah dan masyarakat kita sendiri,
Hambatan Koperasi antara lain disebabkan oleh kesadaran
masyarakat terhadap koperasi masih rendah sehingga beranggapan bahwa koperasi
itu tidak bisa besar dan sebagainya Kebersamaan
adalah kunci sukses dalam berkoperasi. Kesadaran
masyarakat dapat menyelamatkan koperasi kita dari keterpurukan perekonomian Negara
ini. Kita sebagai masyarakat tidak seharusnya mengabaikan keberadaan koperasi,
sebagai generasi penerus bangsa, saya berharap perekonomian Negara ini bias selamat
dari kapitalisme dengan kesadaran seluruh rakyat di Indonesia.
Rakyat kuat
maka negara selamat.